Cara yang lain

Aku ingat betul bahwa aku pernah kehilangan apa yang pernah aku perjuangkan dan apa yang pernah ku jaga setengah mati.
Aku juga pernah dikecewakan ketika aku mencintai dan menyayangi dengan sepenuh hati.
Lantas yang menjadi pertanyaan besarku hari ini adalah,
apakah salah jika kali ini aku menjaga, mencintai, dan menyayangi seadanya dan dalam beberapa porsi tertentu aku lebih memilih diam?
Aku rasa ini adalah hal yang wajar dilakukan oleh orang yang pernah terluka.
Aku pernah terjatuh dengan sangat keras sebelum aku bisa berdiri dengan tegak dan kembali bisa berjalan seperti ini.
Aku juga pernah ada dalam beberapa masa sulit sebelum aku bisa mengenal dan menyayangimu hari ini,
Tapi mungkin bedanya adalah, aku tak se-egois seperti sebelumnya dalam hal menyayangi seseorang.

Percayalah,
Bukan aku tak sayang, bukan pula aku tak peduli.
Hanya saja kali ini rasanya aku benar-benar percaya dan yakin bahwa apa yang ku jaga danku genggam dengan erat sekalipun takkan pernah membuahkan hasil apapun ketika Tuhanku tak merestuinya.
Akan menjadi hal yang sia-sia dan percuma bukan ?
Jadi untuk apa kulakukan hal yang sama seperti yang dulu ?

Andai kau tau bagaimana rasanya menahan segala kerinduan yang membuatku sesak ketika hendak tidur dimalam hari,
Andai kau tau bagaimana sedihnya ketika ku ceritakan pada Tuhanku bahwa sesungguhnya aku ingin bertemu dan melihat senyum manis itu lagi,
Andai juga kau tau semua doa yang telah kupanjatkan sehingga mungkin Tuhanku telah bosan mendengarnya.

Akan menjadi suatu kesalahan  jika yang ku perjuangkan adalah makhluknya tanpa ku dekati Rabbnya.
Ya, Mungkin akan terkesan dingin sikapku kali ini,
Tapi percayalah, bahwa aku sedang memperjuangkanmu dengan cara yang lain.
Tuhanku akan menjaga doa ku dan menjagamu secara bersamaan sekalipun aku tak disana bersamamu.
Tuhanku adalah sebaik-baiknya penjaga. Penjaga akan makhluknya (kamu) dan penjaga akan hati makhluknya (hatimu).
Maaf jika ini membuatmu tak nyaman karena harus ku abaikan dalam beberapa hal.
Tapi aku harap, kau takkan pernah berhenti percaya bahwa sesungguhnya rahmatNYA mendahului takdirNYA.

Yang perlu kau tau cukup satu hal,
Bahwa aku menyayangimu dan merindukanmu disetiap hariku.

Perempuanmu,
Rani

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar